Kamis, 11 April 2013

ANTARA AMPLAS DAN KAYU

Di sebuah toko pengrajin kayu ada seorang tukang yang terlihat  sedang serius menggosok kayu yang selesai dipahat untuk sebuah patuh kayu. Patung tersebut digosok terus-menerus dengan menggunakan amplas dimana alat tersebut memiliki permukaan yang sangat kasaar, namun ketika permukaan kasar pada amplas tersebut telah hilang maka amplas terebut akan dibuang dan digantikan dengan amplas yang baru agar patung tersbut akan menjadi berkilau,halus dan sempurna.

Sebenarnya hidup kita ibarat Kayu dan Amplas, kita itu bagaikan kayu dan seorang yang bersikap jahat dan selalu menyakiti diri kita itu ibarat sebuah amplas.

Biarlah amplas tersebut selalu menggesek kita, menyakiti diri anda , memang rasanya sakit bahkan terluka, tetapi lihatlah sebuah kayu akanterlihat mengkilap dan halus ketika di amplas terus-menerus, seperti itulah diri kita, sebenarnya hati kita akan berkilau dan halus sempurna  karena kesabaran atas rasa sakit yang kita tanggung.

Jika tiba saatnya nanti, kita akan menjadi berkilau  dan makin rendah hati, dan seorang yang menyakiti kita akan menjadi terbuang dan tak berguna lagi  seperti sebuah amplas yang kehilangan fungsinya untuk menghaluskan lagi.
"mendung bukan untuk membuat langit jadi gelap tetapi untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan."
"luka bukan untuk menyiksa tetapi untuk menyadarkan bahwa kita hanyalah manusia biasa."
indahnya kehidupan, bukan terletak dari harta
tetapi bagaimana menyikapi kehidupan ini dengan penuh bersyukur.
hidup adalah perubahan pola pikir yang positif untuk membawa kehidupan yang lebih baik, bukan sekedar tinggal dalam masalah tanpa bertindak . selamat bertumbuh menjadi pribadi yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar